Saturday, December 29, 2007

Rotating Rectifier

Generators require direct current to energize its magnetic field. The DC field current is obtained from a separate source called an exciter. Either rotating or static-type exciters are used for AC power generation systems. There are two types of rotating exciters: brush and brushless. The primary difference between brush and brushless exciters is the method used to transfer the DC exciting current to the generator fields. Static excitation for the generators fields is provided in several forms including field-flash voltage from storage batteries and voltage from a system of solid-state components. DC generators are either separately excited or self-excited.

Excitation systems in current use include direct-connected or gear-connected shaft-driven DC generators, belt-driven or separate prime mover or motor-driven DC generators, and DC supplied through static rectifiers.

The brush-type exciter can be mounted on the same shaft as the AC generator armature or can be housed separately from, but adjacent to, the generator. When it is housed separately, the exciter is rotated by the AC generator through a drive belt.

The distinguishing feature of the brush-type generator is that stationary brushes are used to transfer the DC exciting current to the rotating generator field. Current transfer is made via rotating slip rings (collector rings) that are in contact with brushes.

Each collector ring is a hardened-steel forging that is mounted on the exciter shaft. Two collector rings are used on each exciter, each ring is fully insulated from the shaft and each other. The inner ring is usually wired for negative polarity, the outer ring for positive polarity.

A rotating-rectifier exciter is one example of brushless field excitation. In rotating-rectifier exciters, the brushes and slip rings are replaced by a rotating, solid-state rectifier assembly. The exciter armature, generator rotating assembly, and rectifier assembly are mounted on a common shaft. The rectifier assembly rotates with, but is insulated from, the generator shaft as well as from each winding.

Static exciters contain no moving parts. A portion of the AC from each phase of generator output is feedback to the field windings, As DC excitations, through a system of transformers, rectifiers, and reactors. An external source of DC is necessary for initial excitation of the field windings. On engine driven generators, the initial excitation maybe obtained from the storage batteries used to start the engine or from control voltage at the switchgear.

Tuesday, December 25, 2007

Christmas History Flashback


Kata Christmas (Hari Natal) berasal dari kata Cristes maesse, frase dalam Bahasa Inggris yang berarti Mass of Christ (Misa Kristus). Kadang-kadang kata Christmas disingkat menjadi Xmas. Tradisi ini diawali oleh Gereja Kristen terdahulu. Dalam bahasa Yunani, X adalah kata pertama dalam nama Kristus (Yesus). Huruf ini sering digunakan sebagai simbol suci. Natal adalah hari raya umat Kristiani untuk memperingati hari kelahiran Yesus Kristus. Tidak ada yang tahu tanggal berapa tepatnya hari lahir Kristus, namun kebanyakan orang Kristen memperingati Hari Natal pada tanggal 25 Desember. Pada hari itu, banyak yang pergi ke gereja untuk mengikuti perayaan keagamaan khusus. Selama masa Natal, mereka bertukar kado dan menghiasi rumah mereka dengan daun holly, mistletoe, dan pohon Natal.

Kisah Natal berasal dari Injil Santo Lukas dan Santo Matius dalam Perjanjian Baru. Menurut Lukas, seorang malaikat memunculkan diri kepada para gembala di luar kota Betlehem dan mengabari mereka tentang lahirnya Yesus. Matius juga menceritakan bagaimana orang-orang bijak, yang disebut para majus, mengikuti bintang terang yang menunjukkan kepada mereka di mana Yesus berada. Catatan pertama peringatan hari Natal adalah tahun 336 Sesudah Masehi pada kalender Romawi kuno, yaitu pada tanggal 25 Desember. Perayaan ini kemungkinan besar dipengaruhi oleh perayaan orang kafir (bukan Kristen) pada saat itu. Sebagai bagian dari perayaan tersebut, masyarakat menyiapkan makanan khusus, menghiasi rumah mereka dengan daun-daunan hijau, menyanyi bersama dan tukar-menukar hadiah.

Kebiasaan-kebiasaan itu lama-kelamaan menjadi bagian dari perayaan Natal. Pada akhir tahun 300-an Masehi agama Kristen menjadi agama resmi Kekaisaran Romawi. Di tahun 1100 Natal telah menjadi perayaan keagamaan terpenting di Eropa, di banyak negara-negara di Eropa dengan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Hari Natal semakin tenar hingga masa Reformasi, suatu gerakan keagamaan di tahun 1500-an . Gerakan ini melahirkan agama Protestan. Pada masa Reformasi, banyak orang Kristen yang mulai menyebut Hari Natal sebagai hari raya kafir karena mengikutsertakan kebiasaan tanpa dasar keagamaan yang sah. Pada tahun 1600-an, karena adanya perasaan tidak enak itu, Natal dilarang di Inggris dan banyak koloni Inggris di Amerika. Namun, masyarakat tetap meneruskan kebiasaan tukar-menukar kado dan tak lama kemudian kembali kepada kebiasaan semula. Pada tahun 1800-an, ada dua kebiasaan baru yang dilakukan pada hari Natal, yaitu menghias pohon Natal dan mengirimkan kartu kepada sanak saudara dan teman-teman. Di Amerika Serikat, Santa Claus (Sinterklas) menggantikan Santo Nikolas sebagai lambang usaha untuk saling memberi. Sejak tahun 1900-an, perayaan Natal menjadi semakin penting untuk berbagai bisnis

Bagi kebanyakan orang Kristen, masa Xmas mulai pada hari Minggu yang paling dekat dengan tanggal 30 November. Hari ini adalah hari raya Santo Andreas, salah satu dari keduabelas rasul Kristus. Hari Minggu tersebut disebut hari pertama masa Adven, yaitu masa 4 minggu saat umat Kristiani mempersiapkan perayaan Natal. Kata adven berarti datang, dan mengacu pada kedatangan Yesus pada hari Natal. Untuk merayakan masa Adven, empat buah lilin, masing-masing melambangkan hari Minggu dalam masa Adven, diletakkan dalam suatu lingkaran daun-daunan. Pada hari Minggu pertama, keluarga menyalakan satu lilin dan bersatu dalam doa. Mereka mengulangi kegiatan ini setiap hari Minggu dalam masa Adven, dengan menambahkan satu lilin lagi setiap kalinya. Sebuah lilin merah besar yang melambangkan Yesus, ditambahkan pada lingkaran daun-daunan itu pada Hari Natal. Untuk kebanyakan umat Kristiani, masa Adven memuncak pada Misa tengah malam atau peringatan keagamaan lain pada malam sebelum Natal (Malam Natal), tanggal 24 Desember. Gereja-gereja dihiasi dengan lilin, lampu, dan daun-daunan hijau dan bunga pointsettia. Kebanyakan gereja juga mengadakan perayaan pada hari Natal. Masa Natal berakhir pada hari Epifani, tanggal 6 Januari. Untuk gereja Kristen Barat, Epifani adalah datangnya para majus di hadirat bayi Yesus. Menurut umat Kristen Timur, hari tersebut adalah perayaan pembaptisan Kristus. Epifani jatuh 12 hari setelah hari Natal.

Kebiasaan untuk tukar menukar kado pada sanak-saudara dan teman-teman pada hari khusus di musim dingin kemungkinan bermula di Romawi Kuno dan Eropa Utara. Di daerah-daerah tersebut, orang-orang memberikan hadiah pada satu sama lain sebagai bagian dari perayaan akhir tahun. Pada tahun 1100, di banyak negara-negara Eropa, Santo Nikolas menjadi lambang usaha saling memberi. Menurut legenda, Santo Nikolas membawakan hadiah-hadiah untuk anak-anak pada malam sebelum perayaannya, tanggal 6 Desember. Tokoh-tokoh yang bukan keagamaan menggantikan Santo Nikolas di berbagai negara tak lama setelah reformasi, dan tanggal 25 Desember menjadi hari untuk tukar-menukar kado. Kini di Amerika Serikat, Santa Claus membawakan hadiah untuk anak-anak

Karena pada dasarnya malam Natal adalah hari raya keagamaan, hari tersebut tidak dianggap sebagai hari libur resmi. Gereja-gereja mengadakan perayaan pada malam itu. Orang-orang memperhatikan gua Natal (replika dari kandang domba tempat Yesus lahir, dengan patung-patung Yesus, Maria, Yosef, gembala-gembala dan hewan-hewan) sambil menyanyikan lagu-lagu Natal. Orang-orang dewasa minum eggnog, semacam susu telur madu, yaitu campuran krim, susu, gula, telur kocok dan brandy (semacam minuman beralkohol) atau rum. Menurut kisahnya, pada malam Natal, Santa Claus menaiki kereta salju penuh hadiah, ditarik oleh delapan ekor rusa kutub. Santa Claus lalu terbang menembus awan untuk mengantarkan hadiah-hadiah itu kepada anak-anak di seluruh dunia. Untuk mempersiapkan kunjungan Santa, anak-anak Amerika mendengarkan orangtuanya membacakan The Night Before Christmas (Malam Sebelum Natal) sebelum tidur pada Malam Natal. Puisi tersebut dikarang oleh Clement Moore di tahun 1832

Dulu, anak-anak menggantungkan stoking atau kaus kaki besar di atas perapian. Santa turun dari cerobong asap dan meninggalkan permen dan hadiah-hadiah dalam kaus kaki itu untuk anak-anak. Kini, tradisi itu tetap diteruskan, namun kaus kakinya digantikan oleh tas kain merah berbentuk kaus kaki. Xmas juga secara tradisi merupakan saat untuk berhenti bertengkar. Hari Raya Natal (Pesta Natal) 25 Desember Hari ini merupakan hari libur keagamaan maupun sekuler. Umat Kristiani merayakan peringatan kelahiran Yesus dari Nazareth.
* * * * *

Thursday, December 13, 2007

TDAVR

Introduction
The Thyristor Divert Automatic Voltage Regulator (TDAVR)
is a solid sate, Panel Mounting unit to control the excitation of an exciter that it turn provides the field current of an AC Generator. The exciter may be for a brushless or in special cases, a conventional generator

The AVR controls the output of a single-phase rectifier supplied from a high impedance compounding circuit. The Compounding circuit provides more output than is required by the exciter under all conditions and the excess current is diverted from the field windings through a thyristor, the gate of which is controlled by the action of a sensing circuit monitoring the line voltage and current

The Compounding circuit consists of a choke that has high impedance relative to the exciter field resistance, and one or two current transformers. The advantage of including the current transformers is that they enable the excitation to be sustained when the generator is subjected to a short circuit. The compounding circuit additionally constitutes a suitable source of supply for hand control that also gives a measure of automatic compensation for load changes.

Principle of Operation
> The Compounding Circuit
> The thyristorCircuit
> The Control Circuit
> The Stabilising Circuit
> The Frequency Cut-Off Circuit
> The Complete System

Specifications
Power Handling:
500-1000 or 1000-2000 watts continuous field power depending on the type of thyristor fitted
Exciter field voltage:
100 Volts maximum continuous
Ambient temperature range:
Operating: -20 0C to +65 0C
Storage: -40 0C to +100 0C

Friday, December 7, 2007

Definisi Relay Proteksi Pembangkit Listrik

Relay adalah sebuah alat yang bekerja secara otomatis mengatur/ memasukkan suatu rangkaian listrik (rangkaian Trip atau Alarm) akibat adanya perubahan rangkaian yang lain

Relay Proteksi
adalah suat
u relay listrik yang digunakan untuk mengamankan peralatan peralatan listrik terhadap kondisi abnormal.

Relay Proteksi Pembangkit
adalah suatu relay
proteksi yang digunakan untuk mengamankan peralatan peralatan listrik seperti generator, trafo utama, trafo bantu dan motor-motor listrik pemakaian sendiri suatu pembangkit listrik

PERANGKAT SISTEM PROTEKSI

Yang dimaksud dengan perangkat sistem proteksi adalah:

  1. Relay
  2. Circuit Breaker/ Disconnecting Switch – PMT/PMB (Pemutus Tenaga/Pemutus Beban)
  3. Trafo tegangan(PT/Potential Transformer) dan Trafo arus (CT/Current Transformer)
  4. Battery
  5. Pengawatan

Fungsi dan Peranan Relay Proteksi:
Mengamankan Operasi peralatan pembangkit dari kecelakaan atau kerusakan yang fatal

***

Thursday, December 6, 2007

Proteksi Geno

JENIS-JENIS GANGGUAN GENERATOR / GENERATOR TROUBLES

  1. GANGGUAN PENGGERAK AWAL

Generator dengan penggerak awal mesin diesel harus dilengkapi dengan pengaman terhadap kerja balik atau gangguan monitoring karena gangguan-gangguan mekanik. Akibat adanya tekanan balik maka generator perlu dilengkapi dengan pengaman gangguan monitoring untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang terjadi. Pada saat ada kerusakan pada penggerak awal, maka ada daya balik dalam kumparan stator sehingga generator perlu dilengkapi dengan relai daya balik (Reverse Power Relay) dengan karakteristik tunda waktu terbalik.

  1. GANGGUAN HILANG PENGUATAN

Meskipun gangguan pada penguat generator jarang terjadi, namun gangguan ini dapat menyebabkan terganggunya kelangsungan kerja generator. Untuk itu pada generator perlu dilengkapi pengaman terhadap hilang penguatan (Loss of Field Relay).

  1. GANGGUAN ARUS LEBIH

Gangguan arus lebih pada generator sering kali terjadi akibat adanya hubung singkat atau beban lebih. Pada saat ini generator telah dibuat sedemikian rupa sehingga mampu bertahan terhadap adanya arus lebih, meskipun tidak terlalu lama. Namun demikian pengaman terhadap arus lebih sangat diperlukan agar generator terhindar dari kerusakan akibat arus lebih yang berkepanjangan (Over Current Relay).

  1. GANGGUAN PUTARAN LEBIH

Putaran lebih pada generator disebabkan adanya penurunan beban yang mendadak. Sebenarnya pada generator telah dilengkapi dengan perangkat governor. Pada saat terjadinya pelepasan beban, governor tersebut akan mengatur atau menutup katup darurat (emergency valve) sehingga tidak terjadi putaran yang berlebihan. Namun demikian generator masih perlu dilengkapi dengan pengaman terhadap putaran lebih yang mampu memberikan sinyal triping pada pemutus tenaga (Over Speed Relay)

  1. GANGGUAN TEGANGAN LEBIH

Tegangan lebih yang dibangkitkan generator terutama disebabkan oleh putaran lebih akibat pelepasan beban yang mendadak. Governor pada generator mengatur kecepatan putaran agar putarannya tetap normal. Namun, rentang waktu yang diperlukan cukup lama sehingga pada saat itu terjadi tegangan lebih yang sangat membahayakan piranti-piranti kelistrikan lainnya. Tegangan lebih ini akan merusakkan isolasi kumparan generator akibat panas yang berlebihan. (Over Voltage Relay)

  1. GANGGUAN KETIDAK SEIMBANGAN BEBAN

Ketidakseimbangan beban generator biasanya disebabkan adanya kebocoran atau hubung singkat penghantar ketanah atau antarpenghantar. Juga bisa disebabkan oleh adanya beban yang tidak seimbang pada ketiga fase generator. Gangguan ini menyebabkan adanya arus urutan negatif yang mengalir pada penghantar bernilai nol. Pada keadaan demikian generator harus segera diamankan agar kerusakan dapat dihindari (Neutral Ground Relay)

  1. GANGGUAN ISOLASI

Kegagalan isolasi pada kumparan generator akan menyebabkan gangguan-gangguan hubung singkat , baik hubung singkat didalam kumparan, antar kumparan, maupun hubung singkat kumparan dengan inti besi. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan isolasi, antara lain terjadinya tegangan lebih, panas yang berlebihan pada kumparan, kerusakan pada sistem pendingin atau ventilasi maupun adanya vibrasi yang berlebihan.


RELAY PENGAMAN GENERATOR / Generator Protection Relays

  1. PENGAMAN HILANG PENGUATAN / Loss of Field Relay

Hilang penguatan pada generator akan menyebabkan pemanasan yang berlebihan pada kumparan stator serta menyababkan generator keluar dari sinkronisasi sitem. Untuk mengamankan terjadinya hilang penguatan biasanya digunakan relai arus kurang (under current relay) dan relai tegangan kurang (under voltage relay). Pengaman hilang penguatan (Loss of Field Relay) bekerja memutuskan pemutus tenaga generator dengan terlebih dahulu membuka alarm agar operator dapat melakukan langkah-langkah pengamanan. Sistem pengaman ini biasanya digunakan pada generator-generator dengan tegangan tinggi dan kapasitas cukup besar, yaitu 6 KV atau lebih dengan kapasitas 10 MVA atau lebih

  1. PENGAMAN ARUS LEBIH / Over Current Relay

Relai arus lebih digunakan sebagai pengaman generator, terutama terhadap gangguan-gangguan didepan pemutus tenaga (PMT) generator, baik antar fase maupun gangguan fase ketanah. Penyetelan tunda waktu dari relai harus mempertimbangkan kemampuan generator untuk bertahan terhadap kondisi hubung singkat yang terjadi didepan generator. Sebagaimana diketahui bahwa pada saat terjadi hubung singkat, ada tiga kondisi arus atau reaktansi yang ada pada generator , yaitu arus subperalihan (subtransient), arus peralihan (transient), dan arus tetap (steady state). Oleh karena itu, penyetelan (settings) arus dan tunda waktu hendaknya juga mempertimbangkan kondisi-kondisi tersebut . Penyetelan arus hendaknya lebih besar dari nilai arus nominal generator sehingga memungkinkan generator mampu menahan beban lebih untuk beberapa detik. Hal yang penting pada pengaman generator terhadap arus lebih adalah adanya koordinasi relai, baik koordinasi besaran arus maupun waktu tundanya (time delay). Disamping itu perlu dipertimbangkan pula adanya relai-relai pengaman cadangan (back-up) pada generator.

  1. PENGAMAN TEGANGAN LEBIH / Over Voltage Relay

Didalam generator biasanya sudah dilengkapi dengan pengatur tegangan otomatis (AVR), yang akan mengatur kestabilan tegangan keluarannya. Namun demikian untuk mengantisipasi kalau pengatur tegangan otomatis gagal bekerja, maka relai tegangan lebih digunakan sebagai pengaman. Relai tegangan lebih (Over Voltage Relay) yang digunakan dilengkapi dengan piranti tunda waktu (time delay) agar diperoleh selektivitas yang memadai, khususnya untuk koordinasi dengan karakteristik pengatur tegangan otomatis. Relai tegangan lebih digunakan pada generator-generator yang mempunyai kapasitas sekitar 10MVA keatas dengan tegangan kerja 6 KV atau lebih.

  1. PENGAMAN DIFERENSIAL / Differential Relay

Relai diferensial digunakan untuk mengamankan generator dari kerusakan akibat adanya gangguan internal pada kumparan stator. Dua unit transformator arus (CT) masing-masing dipasang pada kedua sisi kumparan generator, Sekunder CT terhubung bintang yang ujung-ujungnya dihubungkan melalui kawat-kawat pilot. Pada kondisi normal dan tidak ada gangguan internal, besarnya arus kedua sisi kumparan sama, sehingga arus yang mengalir pada sisi-sisi sekunder CT juga sama. Hal ini menyebabkan tidak ada arus yang mengalir pada relai. Pada saat terjadi gangguan pada kumparan generator, mungkin fase dengan fase atau fase dengan ground, maka arus yang mengalir pada kedua sisi kumparan akan berbeda, sehingga ada arus yang mengalir pada relai. Relai bekerja menarik kontak sehingga kumparan triping mendapat tenaga dari catudaya searah yang selanjutnya akan menarik kontak pemutus tenaga untuk memutuskan hubungan generator dengan sistem.

  1. PENGAMAN STATOR HUBUNG TANAH / Ground Fault Relay

Pengaman ini digunakan untuk mendeteksi adanya gangguan-gangguan stator hubung tanah pada generator yang dihubungkan dengan transformator tenaga. Relai ini dapat mendeteksi gangguan-gangguan tanah sampai 95% dari kumparan generator. Sedangkan dengan peralatan kompensasi khusus dapat mendeteksi sampai 100% dari kumparan generator. Adanya gangguan hubung tanah pada stator harus segera diatasi, sebab gangguan ini dapat menimbulkan panas yang berlebihan, kerusakan laminasi alur generator bahkan kebakaran. Oleh karena itu, jika terjadi gangguan seperti itu: pemutus generator, pemutus arus penguat medan, dan penggerak awal harus secepatnya dimatikan.

  1. PENGAMAN DAYA / Reverse Power Relay

Pengaman ini terutama menggunakan relai daya balik untuk mengamankan mesin-mesin penggerak generator. Dengan membalik arah-arah operasinya, relai ini bisa digunakan sebagai relai daya balik atau relai daya kurang. Relai ini mempunyai sudut pengukuran 90 atau 0 dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan sebagai berikut: Relai Daya Balik: Dimanfaatkan untuk alat-alat: turbin gas dan uap dengan kapasitas 30 MVA atau lebih, hidroturbin kaplan atau francis, mesin-mesin diesel. Relai Daya Kurang: Dipakai untuk turbin pompa. Relai Pemantau, Relai yang memantau daya pada titik transfer diantara sistem-sistem tenaga yang di interkoneksikan. Relai Daya Lebih untuk diesel

  1. RELAI URUTAN NEGATIF / Negative Sequence Relay

Arus urutan negatif timbul pada generator karena adanya beban tidak simetris. Arus ini akan menyebabkan pemanasan yang berlebihan pada rotor generator. Salah satu contoh relai urutan negatif dari Brown-Boveri mempunyai karakteristik tunda waktu yang dapat diatur. Relai ini mempunyai dua tahapan dimana tahapan pertama disetel pada 7-15% dari ketidakseimbangan yang digunakan hanya sebagai indikasi. Sedangkan tahapan kedua disetel pada 20-40% dari ketidakseimbangan yang digunakan untuk triping. Rangkaian relai menggunakan rangkaian penyaring urutan negatif yang keluarannya sebanding dengan arus komponen urutan negatif.

  1. RELAI SUHU / Thermal Relay

Relai suhu digunakan untuk mendeteksi adanya panas yang berlebihan pada kumparan stator generator. Panas yang timbul pada kumparan stator dapat terjadi karena adanya gangguan hubung singkat pada kumparan, baik antar fase maupun pada kumparan fase sendiri. Disamping itu sistem pendingin yang kurang memadai tidak bisa menurunkan suhu kumparan stator pada saat generator tersebut aktif. Relai suhu menggunakan elemen pemanas yang dialiri arus listrik dari transformator arus (CT) dari kumparan generator. Relai ini terdiri dari kepingan logam yang dipanaskan oleh arus listrik yang mengalir pada elemen pemanas. Pada kondisi arus lebih, kepingan logam akan memuai dan menutup kontak triping akibat panas yang berlebihan yang dipancarkan oleh elemen pemanas.

  1. RELAY MEKANIK / Mechanical Relay

Beberapa relai mekanik yang digunakan untuk mengamankan generator adalah: relai getaran (vibrasi), relai tekanan minyak pelumas, relai suhu bantalan, relai tekanan gas hidrogen pendingin generator dan relai putaran lebih.


PENGAMAN GENERATOR / Generator Protections

- PENGAMAN STATOR:
Pengaman tegangan lebih (OVR), Pengaman Arus lebih (OCR), Pengaman Beban lebih (OLR), Pengaman Diferensial (DIFF. RELAY), Pengaman Jarak (DISTANCE RELAY) / (cadangan), Pengaman gangguan didalam kumparan, Pengaman gangguan tanah (GFR)

- PENGAMAN ROTOR:
Pengaman gangguan rotor dengan tanah, Pengaman urutan negatif (NSR), Pengaman terhadap hilangnya Penguatan

- PENGAMAN PENGGERAK AWAL:
Pengaman Daya Balik (RPR)

***

Wednesday, December 5, 2007

Capacitor Bank

Capasitor Bank adalah electrical equipment untuk meningkatkan Power Factor (PF), dimana akan mempengaruhi besarnya arus (Amphere).

Pemasangan capasitor bank pada sebuah system listrik akan memberikan keuntungan sbb:

1. Peningkatan kemampuan jaringan dalam menyalurkan daya

2. Optimasi Biaya: ukuran kabel diperkecil

3. Mengurangi besarnya nilai “drop voltage”

4. Mengurangi naiknya arus/ suhu pada kabel, sehingga mengurangi rugi – rugi daya

5. PLN membebankan biaya kelebihan pemakaian KVARh pada pelanggan bila factor daya (cos phi) rata – rata perbulannya kurang dari 0.85 induktif. Hal ini terjadi bila pemakaian KVARh total selama sebulan lebih dari 0.62 kali pemakaian kwh total (LWBP+WBP). Nah, dengan memasang kapasitor bank akan mendapatkan peningkatan factor daya system. Peningkatan factor daya ini tergantung dari seberapa besar nilai kapasitor yang dipasang (dalam KVAR). Sehingga denda KVARh bias dikurangi.

Sebagai contoh, sebuah rumah dengan kapasitas daya 900VA memiliki cos phi 0.65 maka daya aktif yang bisa dipakai adalah 585 Watt. Apabila cos phi di tingkatkan menjadi 0.95 maka akan mendapatkan daya aktif 855 Watt. Sehingga dengan cos phi yang lebih tinggi bisa memakai lebih banyak peralatan listrik. Misal, sebelumnya kalau pompa air dan setrika menyala bersamaan menyebabkan MCB trip, maka dengan perbaikan factor daya hal ini tidak akan terjadi lagi.

Di Indonesia beban listrik umumnya induktif, sehingga makin jauh dari sumber listrik cos phinya akan makin kecil, untuk beban yang sama akan diperlukan arus yang lebih besar dibanding dengan yang cos phinya lebih besar. Sedangkan losses berbanding lurus dengan pangkat dua dari arus dan tahanan penghantar (i^2*R)